Kamis, 20 November 2014

DESA YANG TER ISOLASI


 Kemarau.(I)
Siapa yang dapat menduga apa yang dilakukan oleh para ibu yang ada diphoto? para ibu yang ada di Desa Tanjung Mangedar Dusun Sei Rebut I ini. mengambil air dari kali,  tapi siapa yang tahu itu untuk apa, mungkin anda hanya menduga air yang mereka ambil untuk keperluan mencuci saja.
tidak, air yang mereka ambil bukan untuk keperluan mencuci, akan tetapi untuk minum sehari-hari. bisakah anda bayangkan jika anda meminum air yang berasal dari kali? airnya hitam, bau, bahkan kita tidak tahu sampah apa saja yang masuk kedalam kali tersebut.

 Beginilah yang dialami masyarakat kami, jika waktu kemarau tiba. jika waktu hujan memang banyak persedian air bersih, yakni air hujan yang ditampung kala hujan turun. bisa anda bayangkan seberapa besar persediaan air hujan yang ditampung, habis nunggu hujan turun lagi, dan menampung air lagi. 
masyarakat juga tidak memiliki tempat penampungan air yang besar untuk stok waktu yang lama, karena ekonomi yang dibawah.
siapa peduli? bertahun-tahun inilah yang mereka alami hingga sekarang, tidak ada yang peduli, para tikus-tikus kantor hanya menjadikan desa ini lahan empuk, buat membesarkan sapi perahan mereka.(bersambung)

DITEMUKAN BANGUNAN TERBENGKALAI DI DESA TANJUNG MANGEDAR

20 NOVEMBER 2014. Desa Tanjung Mangedar
Diduga bangunan gagal ditemukan di sebuah sudut Desa Tanjung Mangedar ini berbentuk pondasi Jembatan penyeberangan, namun gagal dengan alasan yang tidak jelas diketahui.
ketika dikonfirmasi dari masyarakat setempat mengatakan, bangunan yang diduga gagal tersebut merupakan bagian proyek irigasi APBN tahun 2013 kecamatan Kualuh Hilir, Kabupaten Labuhan Batu Utara. hingga sekarang proyek tersebut tidak jelas siapa yang bertanggung jawab atas pengerjaannya, tidak ada sumber yang pasti yang dapat dikonfirmasi untuk informasi yang lebih lengkap. namun menurut pengakuan seorang warga, "selama pengerjaan berbagai macam proyek yang ada di desa Tanjung Mangedar, dugaan kuat PT. Waskita termasuk penanggung jawab semua pengerjaan seluruh proyek yang ada di Desa Tanjung Mangedar kecamatan Kualuh Hilir Kab. Labura ini. karena selama tiga tahun belakangan; 2012 hingga 2014   pegawai PT. Waskita menetap di Desa Tanjung Mangedar, tepatnya di dusun Sei Rebut" tuturnya.
Sayangnya pihak PT. Waskita tidak dapat dikonfirmasi lagi karena mereka sudah meninggalkan desa tersebut sejak 3 bulan terkahir karena alasan proyek sudah selesai. dugaan kuat yang lain mengatakan, Proyek jembatan gagal tersebut dibangun oleh seorang CALEG dari partai Golkar berisial ZR yang gagal memperoleh suara hingga tidak sampai kepada Kursi DPRD Labura, bangunan tersebut di kerjakan sebelum Pemilu Legislatif tahun 2014 beberapa bulan lalu, dan terbengkalai sampai sekarang. diharapkan kepada pihak manapun yang berwenang agar dapat menindak lanjuti atas kejadian ini, dan memberikan pengawasan yang jujur untuk kedepannya.


 Photo; diduga bangunan jembatan gagal.


Photo; Photo diambil pada Oktober 2014

Sabtu, 18 Oktober 2014

QURBAN PELIPUR LARA BAGI ANAK-ANAK TANJUNG MANGEDAR

18 OKTOBER 2014, Desa Tanjung Mangedar
Anak-anak desa Tanjung Mangedar tertawa girang ikut serta menyaksikan sekaligus ambil bagian dalam hari raya Qurban, pada tahun ini tepatnya tanggal 5 Oktober 2014  tahun yang ke 6 Desa Tanjung Mangedar tetap mendapatkan jatah Hewan Qurban yang disalurkan oleh lembaga amil zakat LAZ ULIL ALBAB yang berpusat di Medan Sumatera Utara, tahun ini Tanjung Mangedar dapat Jatah 14 ekor domba dari Laz Ulil Albab, dan 2 ekor dari Yayasan Arrisalah Kota Tanjungbalai, jadi total hewan qurban yang disalurkan oleh orang-orang yang peduli pedalaman 16 ekor domba.
Laz Ulil Albab juga bekerja sama dengan beberapa Instansi Peduli lainya, baik dalam maupun luar negeri; diantaranya
RADIO KISS FM MEDAN, PELINDO (Indonesia), PT. SARANA SUMUT VENTURA (Indonesia), SERUAN ANNIDA - PERTUBUHAN KEBAJIKAN AL-NIDAA’ (Malaysia), PTPN4 (Indonesia), MASJID TAQWA MEDAN (Indonesia), LAZIS DEWAN DA’WAH (Indoneisa), MUSLIME HELFEN GERMANY (Jerman).
Penyaluran Hewan Qurban untuk pedalaman ini juga didampingi oleh relawan-relawan yang telah disiapkan oleh Laz Ulil Albab sebagai pengawasan sekaligus dokumenter penyaluran keberbagai pelosok Daerah Sumatera Utara.

Photo Dokumenter bersama anak-anak Desa Tanjung Mangedar.

Anak-anak, Orang Tua ikut serta meramaikan kebahagiaan hari raya qurban 1435 H. Di Desa Tanjung Mangedar.

Bangunan Pelabuhan Desa Tanjung Mangedar asal-asalan.

Desa Tanjung Mangedar membutuhkan pelabuhan yang layak.
18 oktober 2014, masyarakat desa tanjung mangedar kecamatan kuluh hilir labura tepatnya didusun sei rebut sangat membutuhkan sarana bongkar muat yang layak pakai dan tepat guna, seperti pembangunan pelabuhan yang memadai agar dapat digunakan masyarakat. apalagi pelabuhan merupakan salah satu sarana paling penting bagi perekonomian masyarakat setempat. namun harapan tinggallah harapan, baru-baru ini ditemukan pembangunan pelabuhan desa tanjung mangedar terkesan asal jadi, ketika dikonfirmasi salah satu warga yang tidak bersedia disebutkan namanya, yang kebetulah seorang anggota BPD tanjung mangedar, bahwa anggaran untuk pembangunan pelabuhan telah dicairkan pemerintah dalam ADD tahun 2012, namun baru dikerjakan pembangunannnya pada bulan april tahun2014. sayangnya tidak ada yang dapat dikonfrmasi berapa jumlah anggaran yang dikucurkan pemerintah untuk pembangunan tersebut, karena pada waktu pengerjaan tidak ada plang pengunguman alokasi dana proyek tersebut, dan pengerjaan nya pun langsung ditangani oleh kepala desa tanjung mangedar benjamin nainggolan. kepala desa tersebut tidak berhasil dikonfirmasi karena selalu berada diluar daerah.


 Photo diambil bulan april 2014.
Bestek untuk pencoran tiang pondasi hanya di dirikan dilumpur. namun sekarang bangunan tiang pelabuhan tersebut tidak jadi digunakan, yang akhir terbuang sia-sia.
Bangunan pelabuhan tersebut hanya dibangun dengan mencor bidang petak seperti gambar tersebut sampai tebing daratan pelabuhan.
Hingga sekarang materi bangunan masih banyak berserakan tidak digunakan di area pelabuhan tersebut.







masyarakat berharap adanya perhatian pemerintah sekaligus pengawasan yang ketat pada setiap pembangunan yang ada di desa tanjung mangedar, apalagi sekarang pelabuhan merupakan sarana vital bagi masyarakat desa tanjung mangedar. karena hingga sekarang desa tanjung mangedar selalu luput dari perhatian pemerintah.

Jumat, 15 Juni 2012

SISWA SD NEGERI 114615 BELAJAR DIATAS LANTAI SEMEN


Mewahnya sekolah ku...
Nama Desa ku Desa  Tanjung Mangedar, Kecamatan Kualuh Hilir Kabupaten Labuhan Batu
SD NEGERI 114615, disinilah aku duduk sekolah, duduk dan duduk dilantai batu yang dingin beralaskan goni karung yang ku dapat dari gudang-gudang penyimpanan di rumah orang tua ku.

Lihatlah Ulah Para Tikus-tikus Kantor

Kemarau(II).
Para ibu beramai-ramai untuk mengambil air kali tua untuk keperluan memasak dan minum sehari-hari. ini sering dialami oleh warga Desa Tanjung Mangedar Kecamatan Kualuh Hilir Kabupaten Labuhan Batu Utara dikala musim kemarau tiba. yang notabene baru saja menapaki pemekaran dengan alasan pemerataan pembangunan (keadilan??). nyatanya hingga sampai sekarang himpitan kesulitan hidup masih terus dirasakan karena begitu minimnya pasitilas maupun pemberdayaan.

Kali Tua.
Lihatlah air yang ada digambar, semua pasti tahu itu adalah air kali yang dipenuhi semak belukar, airnya hitam, bau dan dipenuhi daun-daun rumput yang membusuk. kita pasti tidak mau menggunakannya. Tetapi tidak bagi warga Desa ini, air seperti itupun sangat diperlukan dan dibutuhkan guna untuk minum sehari-hari, air dari kali tua yang dipenuhi semak belukar.
Proyek Siluman.
Inilah yang pantas disebutkan atas bangunan tempat penampungan air ini. bangunan yang katanya dibangun oleh pemerintah, dengan kontraktor yang tidak jelas telah bekerja dengan setengah hati, dan mungkin hanya memikirkan untuk memenuhi kantong sendiri.
Bangunan Bak Air ini sekarang terbengkalai begitu saja tanpa ada tujuan dan kemanfaatan sedikitpun untuk warga Desa Tanjung Mangedar Kecamatan Kualuh Hilir Kabupaten Labuhan Batu Utara.
Bangunan ini sekarang jadi saksi bisu atas kinerja Pemerintah yang patut di acungi cap Jempol terbalik kebawah.
Wahai dikau Sang Garuda yang selalu berpaling kekanan!! dimanakah ke adilan Indonesia saat ini, hasil bumi kami yang subur kau nikmati, rempah-rempah kami yang jadi komoditi export hanya kau buat untuk mencari keuntungan yang hasilnya untuk meninggikan bangunan rumah mu. tanpa kau pernah melihat kami yang hanya bisa menampung air comberan yang turun dari atap gedung mu yang megah itu.